KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan pertolonganNya sehingga Kami dapat
menyelesaikan Makalah ini. Melalui makalah ini, Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang turut membantu terselesainya makalah
ini.
Dalam Makalah ini kami membahas
tentang manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Telah kita ketahui bahwa
pembelajaran kita dalam pengantar manajemen ini menyangkut pembelajaran tentang
perusahaan dan hal terpenting dalam tercapainya usaha yang maju tergantung dari
kemampuan Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu timbul dalam pemikiran kami
untuk mengambil tema dalam pembuatan makalah ini Manajemen Sumber Daya Manusia
agar kita lebih memahami dan mengerti apa dan bagaimana arti penting Sumber
Daya Manusia dalam Manajemen Perusahaan.
Makalah ini akan menjelaskan seluas-luasnya mengenai
Manajemen Sumber Daya Manusia yang kami rangkum dari berbagi sumber baik
melalui buku penunjang maupun dari sumber-sumber lainnya.
Untuk itu semoga makalah yang Kami buat ini dapat menjadi
dasar dan acuan agar kita menjadi lebih kreatif lagi dalam membuat suatu
laporan atau makalah.
DAFTAR ISI
Halaman
1.1. Kata Penagantar...................................................................................... 2
1.2. Daftar
Isi.................................................................................................. 3
1.3. Bab I
Pendahuluan.................................................................................. 4
1.3.1. Latar
Belakang......................................................................... 4
1.3.2. Rumusan
Masalah.................................................................... 5
1.3.3. Tujuan
Penulisan...................................................................... 5
1.3.4. Manfaat
Penulisan.................................................................... 5
1.3.5. Sistematika
Penulisan.............................................................. 6
1.4. Bab II
Pembahasan
1.4.1. Pengertian
Manajemen Sumber Daya Manusia....................... 7
1.4.2. Sejarah
Perkembangan Manajemen Sumber Dayam Manusi………..9
1.4.3.
Pendekatan Manajemen Sumber Daya
Manusia...................... 10
1.4.4. Proses
Tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia.................................................... 12
1.4.5. Fungsi
dan Peran Manajemen Sumber Daya Manusia......................................... 15
1.4.6. MSDM dan
Hubungannya dengan Proses Manajemen
1.4.7. Fungsi, Tugas dan
Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia
1.5. Bab III
Penutup
1.5.1. Kesimpulan............................................................................... 19
1.5.2. Saran........................................................................................ 20
1.6. Daftar
Pustaka......................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
dikategorikan atas empat tipe sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manusia
dan Kemampuan Teknologi. Sumber daya finansial merupakan salah satu unsur
penting dalam rangka membentuk perusahaan yang maju dan terus berkembang karena
berhubungan dengan saham yang merupakan modal utama dalam membangun sebuah
perusahaan dan mengembangkan serta melanjutkan perusahaan tersebut. Sumber daya
fisik merupakan sumber daya yang menyangkut penunjang secara fisik berdirinya
suatu perusahaan seperti alat-alat kelengkapannya. Sumber daya manusia
merupakan sektor sentral dan penting dalam rangka pencapaian tujuan di suatu
perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill para pekerja dan kualitas
sumber daya manusia dapat menggerakan perusahaan dengan baik dan benar.
Kemampuan teknologi juga merupakan unsur penunjang penting dalam menggerakan
perusahaan, karena dengan adanya kelengkapan teknologi dan kecanggihan
teknologi akan memudahkan berjalannya suatu perusahaan. Dari keempat sumber
tersebut aspek yang terpenting yaitu manusia, karena manusia merupakan
penggerak terpenting dalam perusahaan. Maju dan tidaknya perusahaan tergantung
pada pengelolaan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dalam suatu perusahaan
itu atau oleh suatu departemen tertentu.
Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut Kami akan
menjabarkan definisi manajemen sumber daya manusia, fungsi, urgensi dan
implementasinya.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia?
2. Bagaimana
sejarah Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia?
3. Bagaimana
pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia?
4. Bagaimana
proses tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia?
5. Bagaimana
peran dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia?
6. MSDM dan Hubungannya dengan Proses Manajemen
?
7.
Fungsi, Tugas dan Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia
8.
Tanggung Jawab Manajemen Sumber Daya Manusia secara Lini dan Staf
9.
Peran MSDM dalam Merumuskan dan Melaksanakan Strategi Perusahaan
10. Pentingnya Sistem Pengukuran bagi Manager
SDM Saat Ini
C.
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Mengetahui
pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia
3. Mengetahui
proses tahapan Manajemen Sumber Daya Manusia
4. Mengetahui
peran dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi para wirausahawan
Makalah ini dapat menambah wawasan mengenai manajemen sumber daya manusia dan dapat menggugah untuk dapat terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam usahanya.
Makalah ini dapat menambah wawasan mengenai manajemen sumber daya manusia dan dapat menggugah untuk dapat terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam usahanya.
2. Bagi rekan-rekan mahasiswa
Makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai manajemen sumber daya manusia yang merupakan salah satu materi dalam mata kuliah pengantar manajemen.
Makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai manajemen sumber daya manusia yang merupakan salah satu materi dalam mata kuliah pengantar manajemen.
3. Bagi Pembaca
Makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai manajemen sumber daya manusia dan agar para pembaca dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai manajemen sumber daya manusia dan agar para pembaca dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika uraian makalah ini terdiri dari tiga bagian
yaitu pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, tujuan, sistematika
uraian. Kedua isi atau kajian teori dan pembahasan. Ketiga penutup yang berisi
kesimpulan dan saran dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya
Manusia
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu
konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia- bukan mesin - dan bukan semata
menjadi sumber daya bisnis.
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) menurut para ahli:
1.
Menurut Melayu SP. Hasibuan.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan dan masyarakat.
2.
Menurut Henry Simamora
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian,
pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi
atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan
implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan,
pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan
yang mulus.
3. Menurut
Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses
akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki
sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber
daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
4. Menurut
Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan,
kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan
5. Menurut
Mutiara S. Panggabaean
MSDM adalah kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat
dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi
pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan.
Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja,
penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan
pemutusan hubungan kerja.
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli
tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam
mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Jadi, Manajemen Sumber
Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas
jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam rangka
mencapai tujuan organisasi. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahan
permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdqapat pada bahan mentar,
alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, namun
juga menyakup karyawan (SDM) yang mengelola faktor-faktor produksi lainnya
tersebut. Namun, perlu diingat bahwa sumber daya manusia sendiri sebagai faktor
produksi, seperti halnya faktor produksi lainnya, merupakan masukan (input)
yang diolah oleh perusahaan dan mengasilkan keluaran (output).
B. sejarah perkembangaan sumber
daya manusia
MSDM
sudah ada sejak dahulu dalam berbagai bentuk. Manajemen sumber daya manusia
muncul begitu manusia berkumpul untuk sebuah tujuan yang sama. Meskipun
demikian, keberadaan MSDM belum dapat dipastikan secara jelas pertama kali
muncul. Tetapi dalam kurun waktu terakhir, proses memanajemen manusia menjadi
formal.
Suharyanto
menyebutkan bahwa aktivitas MSDM berawal dari tahun 1915 ketika militer Amerika
Serikat mengembangkan suatu korps pengujian psikologi, suatu tim penguji
serikat buruh dan suatu tim semangat kerja (Suharyanto:2005). Beberapa orang
yang terlatih dalam praktek-praktek di ketiga tim tersebut kemudian menjadi
manajer-manajer personalia di bidang industri.
Manajemen
kepegawaian di Inggris dan Amerika Serikat dikembangkan lebih dahulu daripada
di Australia ketika negara-neara ini mengadopsi proses kerja produksi massa,
mengikuti perkembangan revolusi industri. Salah satu tokoh besar dalam masa ini
adalah FW Taylor dengan Gerakan Manajemen Ilmiah sebagai hasil Studi Gerak dan
Waktu. Perangkat yang digerakkan oleh energi dan sistem produksi yang
dikembangkan, memungkinkan produksi yang lebih murah. Oleh karenanya, hal ini
menciptakan banyak tugas yang monoton, tidak sehat dan bahkan berbahaya.
Dampaknya adalah terdistorsinya peran manusia dalam perusahaan.
Kesadaran
akan pentingnya peran manusia dalam organisasi berkembang ketika
produktivitas karyawan ternyata mempengaruhi daya saing perusahaan. Faktor
manusia menjadi bagian penting dalam perusahaan karena pengelolaan karyawan
yang baik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas di satu
sisi dan daya saing perusahaan di sisi lain. Hal inilah yang kemudian mendorong
manajemen personalia/kepegawaian berubah menjadi kajian Manajemen SDM
(Gomes:1995).
MSDM sebagai teori
1. Teori Manajemen Klasik: Manajemen Ilmiah
Teori
ini menganalisa bahwa :
- Pekerjaan dapat dianalisa secara ilmiah
- Pekerja dapat dipilih secara lmiah
- Pelatihan dapat memastikan pekerjaan dan pekerjanya sesuai
- Hubungan manajemen dengan pekerja harus ramah, kooperatif dan produktif
Tokohnya
adalah Frederick Winslow Taylor (1856-1915) yang mengacu pada ide
sebelumnya Robert Owen (1771-1858) tentang hubungan alamiah antara manajemen
dengan pekerja, dan karyanya telah dikembangakan oleh Henry L Gantt and Frank
and Lillian Gilbreth, termasuk ide-ide bonus terhadap produktivitas dan
pendesainan ulang tugas. Studi ‘Gerak dan Waktu’ adalah contoh penerapan
manajemen ilmiah.
2. Teori Oganisasi Klasik
Teori
ini dikemukakan oleh Henry Fayol (1841-1925) da Max Weber (1864-1920). Fayol
mengidentifikasi fungsi utama manajemen sebagai perencanaan, pengorganisasian,
komando, koordinasi dan pengendalian. Teori kemudian menyempit menjadi
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian (POLC). Weber
mengklasifikasi organisasi sebagai struktur wewenang yang karismatik,
tradisional, dan legal rasional.
3. Teori Transisional
Teori
ini dikemukakan oleh Mary Parker Follet (1868-1933) Chester I Barnard
(1886-1961) dan Lyndall F Urwirck (1891-1983). Mereka mengemukakan Teori Sumber
Daya Manusia dalam manajemen dan pendekatan klasik berlaku pada hubungan kerja,
faktor-faktor sosial dalam pekerjaan termasuk kerja tim, gaya kepemimpinan dan
sistem informal dalam organisasi
4. Teori Perilaku (Psikologi Industri)
Dikemukakan
oleh Hugo Munsterberg (1863-1916). Ia menerapkan penelitian kepribadian dalam
seleksi pegawai, desain pekerjaan dan program pelatihan. Walter Dill Scott dan
James McKeen Cattel mengembangkan tes kepribadian untuk rekrutmen staf
penjualan dan manajer. Elton Mayo (1880-1949) mengenalkan hubungan manusia
dalam organisasi, studi terhadap kepuasan pegawai akan kebutuhan dan
produktivitasnya.
5. Ilmu Manajemen: Teori Kuantitatif
Fokusnya
adalah ukuran outcome dari sistem tugas dan pekerjaan termasuk di dalamnya
jadwal produksi, konsekuensi dan strategi produktivitas, perencanaan manajemen
dan mekanisme kontrol.
6. Pendekatan Terpadu : Teori Sistem
Dikemukakan
oleh Burns and Stalker, Rice, Trist and Fred Emery. Mereka mengemukakan
organisasi sebagai penyatuan sistem dengan input dan output yang spesifik.
Gambaran pentingnya termasuk interaksi antara tugas, teknologi, lingkungan
(internal dan eksternal) dan mekanisme kontrol. Di dalamnya termasuk komunikasi
antara beragam subsistem, koordinasi input dan output dan interaksi efektif
antara pekerja dan sistem teknologi.
7. Pendekatan Kontingensi
Dikembangkan
oleh Tom Burns, Henry Mintzberg, Hershey dan Blanchard. Teori mereka memuat
bahwa setiap organisasi dan setiap lingkungan adalah berbeda. Manajemen ilmiah,
teori organisasi, ilmu perilaku atau ilmu manajemen bisa atau tidak bisa
diterapkan, mengacu pada kondisi lingkungan usaha. Fred Fiedler dan Victor
Vroom telah berhasil menerapkan teori ini pada kepemimpinan dan perilaku
manajemen.
8. Studi ‘Excellence’
Populer
pada tahun 80an. Dilakukan oleh Tom Peter dan Bob Waterman terhadap perusahaan
sukses dalam Fortune 500 di Amerika. Produktivitas dan kemampuan memperoleh
keuntungan secara langsung adalah hasil dari kesuksesan manajemen karyawan,
sebagian besar berdasarkan pada pendekatan yang berpusat pada pegawai.
9. TQM
(Total Quality Management)
Dr. Edward Deming, secara efektif
menerapkannya di Jepang dan Amerika setelah Perang Dunia II. Kegiatan yang
dilakukan antara lain:
- Menetapkan tujuan untuk menghasilkan peningkatan produk pelayanan
- Mengadopsi filosofi baru
- Secara statistik menetapkan kualitas yang valid
- Mengadopsi ukuran kualitas yang memiliki arti
- Memelihara perkembangan yang sedang berjalan atau mengurang biaya produksi
- Mengadopsi metode pelatihan modern
- Menciptakan kenyamanan kerja
- Membuang hambatan organisasonal melalui kerja tim.
- Mengurangi sejumlah tujuan yang tidak jelas
- Megurangi standar kerja dan jumlah kuota
- Membuang kendala
- Menyusun program pendidikan dan pelatihan
- Melembagakan struktur untuk memperkuat point-point di atas..
C. Pendekatan Manajemen Sumber Daya
Manusia
Dalam
setiap kegiatan atau aktivitas organisasi dari waktu ke waktu selalu timbul
masalah-masalah. Untuk mengatasi masalah–masalah yang timbul ada beberapa
pendekatan sesuai dengan periodenya. Maksudnya pendekatan yang lebih akhir
menunjukkan lebih baru ditinjau dari segi waktunya. Namun sampai sekarang pun
masih ada pimpinan perusahaan yang menggunakan pendekatan lama dalam mengatasi
permasalahan. Di bawah ini dikemukakan tiga pendekatan: Pendekatan Mekanis,
Pendekatan Paternalisme, dan, Pendekatan Sistem Sosial.
1.
Pendekatan Mekanis (klasik)
Perkembangan di bidang Industri
dengan penggunaan mesin–mesin dan alat–alat elektronika membawa kemajuan yang
sangat pesat dalam efisiensi kerja.
Dalam pendekatan mekanis, apabila ada permasalahan yang berhubungan dengan tenaga kerja, maka unsur manusia dalam organisasi disamakan dengan faktor produksi lain, sehingga pimpinan perusahaan cenderung menekan pekerja dengan upah yang minim sehingga biaya produksi rendah. Pandangan pendekatan ini menunjukkan sikap bahwa tenaga kerja harus dikelompokkan sebagai modal yang merupakan faktor produksi. Dengan hal ini maka di usahakan untuk memperoleh tenaga kerja yang murah namun bisa di manfaatkan semaksimal mungkin dan memperoleh hasil yang lebih besar untuk kepentingan pemberi kerja. Pendekatan ini cukup dominan di negara–negara industri barat sampai dengan tahun 1920 – an.
Dalam pendekatan mekanis, apabila ada permasalahan yang berhubungan dengan tenaga kerja, maka unsur manusia dalam organisasi disamakan dengan faktor produksi lain, sehingga pimpinan perusahaan cenderung menekan pekerja dengan upah yang minim sehingga biaya produksi rendah. Pandangan pendekatan ini menunjukkan sikap bahwa tenaga kerja harus dikelompokkan sebagai modal yang merupakan faktor produksi. Dengan hal ini maka di usahakan untuk memperoleh tenaga kerja yang murah namun bisa di manfaatkan semaksimal mungkin dan memperoleh hasil yang lebih besar untuk kepentingan pemberi kerja. Pendekatan ini cukup dominan di negara–negara industri barat sampai dengan tahun 1920 – an.
2.
Pendekatan Paternalisme
(Paternalistik)
Dengan adanya perkembangan pemikiran
dari para pekerja yang semakin maju dari para pekerja, yang menunjukkan mereka
dapat melepaskan diri dari ketergantungan manajemen atau pimpinan perusahaan
mengimbangkan dengan kebaikan untuk para pekerja. Paternalisme merupakan suatu
konsep yang menganggap manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan, berbagai
usaha telah dilakukan oleh pimpinan perusahaan supaya para pekerja tidak
mencari bantuan dari pihak lain. Pendekatan ini mulai hilang pada waktu periode
tahun 1930–an.
3.
Pendekatan Sistem Sosial (Human
Relation)
Manajemen Sumber Daya Manusia atau
personalia merupakan proses yang kompleks. Dengan kekomplekan kegiatan
manajemen Sumber Daya Manusia, maka pimpinan perusahaan mulai mengarah pada
pendekatan yang lain yaitu pendidikan sistem sosial yang merupakan suatu
pendekatan yang dalam pemecahan masalah selalu memperhitungkan faktor – faktor
lingkungan. Setiap ada permasalahan, maka diusahakan dipecahkan dengan sebaik
mungkin dengan resiko yang paling kecil, baik bagi pihak tenaga kerja maupun
pemberi kerja.
D. Proses Tahapan Manajemen Sumber Daya
Manusia
1.
Recruitment (pengadaan),
Pengadaan
Manajemen Sumber Daya Manusia Recruitment disini diartikan pengadaan, yaitu
suatu proses kegiatan mengisi formasi yang lowong, mulai dari perencanaan,
pengumuman, pelamaran, penyarigan sampai dengan pengangkatan dan penempatan.
Pengadaan yang dimaksud disini lebih luas maknanya, karena pengadaan dapat
merupakan salah satu upaya dari pemanfaatan. Jadi pengadaan disini adalah upaya
penemuan calon dari dalam organisasi maupun dari luar untuk mengisi jabatan
yang memerlukan SDM yang berkualitas.
Jadi
bisa berupa recruitment from outside dan recruitment from within. Recruitment
from within merupakan bagian dari upaya pemanfatan SDM yang sudah ada, antara
lain melalui pemindahan dengan promosi atau tanpa promosi. Untuk pengadaan
pekerja dari luar tahapan seleksi memegang peran penting. Seleksi yang
dianjurkan bersifat terbuka (open competition) yang didasarkan kepada standar
dan mutu yang sifatnya dapat diukur (measurable). Pada seleksi pekerja baru
maupun perpindahan baik promosi dan tanpa promosi, harus memperhatikan
unsur-unsur antara lain; kemampuan, kompetensi, kecakapan, pengetahuan,
keterampilan, sikap dan kepribadian.
Tahapan
pemanfaatan SDM ini sangat memegang peranan penting, dan merupakan tugas utama
dari seorang pimpinan. Suatu hal yang penting disini adalah memanfaatkan SDM
atau pekerja secara efisien, atau pemanfaatan SDM secara optimal, artinya
pekerja dimanfaatkan sebesar-besarnya namun dengan tetap memperhatikan dan
mempertimbangkan batas-batas kemungkinan pemanfaatan yang wajar. Orang tidak
merasa diperas karena secara wajar pula orang tersebut menikmati
kemanfaatannya.
Prinsip
pemanfaatan SDM yang terbaik adalah prinsip satisfaction yaitu tingkat kepuasan
yang dirasakan sendiri oleh pekerja yang menjadi pendorong untuk berprestasi
lebih tinggi, sehingga makin bermanfaat bagi organisasi dan pihak-pihak lain.
Pemanfaatan SDM dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang paling
mudah dan sederhana sampai cara yang paling canggih. Pemanfaatan SDM perlu
dimulai dari tahap pengadaan, dengan prinsip the right man on the right job.
2.
Maintenance (pemeliharaan)
Pemeliharaan atau maintenance
merupakan tanggung jawab setiap pimpinan. Pemeliharaan SDM yang disertai dengan
ganjaran (reward system) akan berpengaruh terhadap jalannya organisasi. Tujuan
utama dari pemeliharaan adalah untuk membuat orang yang ada dalam organisasi
betah dan bertahan, serta dapat berperan secara optimal. Sumber daya manusia
yang tidak terpelihara dan merasa tidak memperoleh ganjaran atau imbalan yang
wajar, dapat mendorong pekerja tersebut keluar dari organisasi atau bekerja
tidak optimal.
Pemeliharaan SDM pada dasarnya untuk memperhatikan dan mempertimbangkan secara seksama hakikat manusianya. Manusia memiliki persamaan disamping perbedaan, manusia mempunyai kepribadian, mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta. Manusia mempunyai kepentingan, kebutuhan, keinginan, kehendak dan kemampuan, dan manusia juga mempunyai harga diri. Hal-hal tersebut di atas harus menjadi perhatian pimpinan dalam manajemen SDM. Pemeliharaan SDM perlu diimbangi dengan sistem ganjaran (reward system), baik yang berupa finansial, seperti gaji, tunjangan, maupun yang bersifat material seperti; fasilitas kendaraan, perubahan, pengobatan, dll dan juga berupa immaterial sepert: kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain. Pemeliharaan dengan sistem ganjaran ini diharapkan dapat membawa pengaruh terhadap tingkat prestasi dan produktitas kerja.
Pemeliharaan SDM pada dasarnya untuk memperhatikan dan mempertimbangkan secara seksama hakikat manusianya. Manusia memiliki persamaan disamping perbedaan, manusia mempunyai kepribadian, mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta. Manusia mempunyai kepentingan, kebutuhan, keinginan, kehendak dan kemampuan, dan manusia juga mempunyai harga diri. Hal-hal tersebut di atas harus menjadi perhatian pimpinan dalam manajemen SDM. Pemeliharaan SDM perlu diimbangi dengan sistem ganjaran (reward system), baik yang berupa finansial, seperti gaji, tunjangan, maupun yang bersifat material seperti; fasilitas kendaraan, perubahan, pengobatan, dll dan juga berupa immaterial sepert: kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain. Pemeliharaan dengan sistem ganjaran ini diharapkan dapat membawa pengaruh terhadap tingkat prestasi dan produktitas kerja.
3. Development
(pengembangan).
Pengembangan
Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang ada didalam suatu organisasi perlu
pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan organisasi.
Apabila organisasi ingin berkembang yang diikuti oleh pengembangan sumber daya
manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui
pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
Pendidikan
dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangaan SDM, terutama untuk
pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian.
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.
Untuk
pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis
kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga aspek, yaitu:
a. Analisis
organisasi, untuk menjawab pertanyaan : “Bagaimana organisasi melakukan
pelatihan bagi pekerjanya”,
b.
Analisis pekerjaan, dengan
pertanyaan : “Apa yang harus diajarkan atau dilatihkan agar pekerja mampu
melaksanakan tugas atau pekerjaannya” dan,
c.
Analisis pribadi, menekankan “Siapa
membutuhkan pendidikan dan pelatihan apa”. Hasil analisis ketiga aspek tersebut
dapat memberikan gambaran tingkat kemampuan atau kinerja pegawai yang ada di
organisasi tersebut.
E. Peran dan Fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia
Peranan
karyawan bagi sebuah perusahan berupa keterlibatan mereka dalam sebuah
perencanaan, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Berbicara mengenai peranan tenaga kerja, harus dibedakan antara mereka yang
memiliki pekerjaan dan mereka yang bekerja. R.Kyosaki menyebutnya dalam empat
tingkatan (quadrant) yaitu self employed, employe, pebisnis dan investor.
Karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang lain dengan menjual jasa mereka;
waktu, tenaga dan pikiran untuk perusahan dan mendapat kopensasi dari perusahan
tersebut. Namun berbicara mengenai tenaga kerja ini masih umum. Karena ada yang
tidak bekerja, yang bekerja (pada orang lain/negara/swasta) dan mereka yang
bekerja sendiri.
Dalam MSDM
yang ingin ditelah adalah karyawan (mereka yang menjual jasa-pikiran, tenaga
dan waktu- kepada orang lain atau perusahaan. Disini terjadi sebuah ikatan atau
kontrak mengenai hak dan kewajiban masing-masing.
1. Perencanaan
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (Preparation
and selection). Persiapan. Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan
kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang
mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/forecast
akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua
faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal
seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang
ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi
pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
2. Rekrutmen & Seleksi
Rekrutmen
tenaga kerja/Recruitment. Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon
atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk
memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini
diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan/job
description dan juga spesifikasi pekerjaan/job specification.
1. Seleksi tenaga kerja/Selection. Seleksi tenaga
kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak
kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima
berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup/cv/curriculum vittae milik
pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang
akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu
berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test
tertulis, wawancara kerja/interview dan proses seleksi lainnya.
Menurut Cut
Zurnali (2010), sebuah organisasi atau perusahaan harus dapat mencari dan
menarik calon karyawan yang memiliki kemampuan bekerja dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi, yang biasa disebut sebagai pekerja
pengetahuan (knowledge worker). Mengutip pendapat Drucker (2002:135):
Kontribusi manajemen yang paling penting yang dibutuhkan pada abad ke-21 ini
adalah meningkatkan produktivitas kerja pengetahuan (knowledge work) sekaligus
meningkatkan produktivitas pekerja pengetahuan (knowledge worker).
Produktivitas kerja pengetahuan (knowledge work) berarti perusahaan
meningkatkan cakupan kerjanya pada pemanfaatan teknologi yang berbasis
pengetahuan, termasuk didalamnya memanfaatkan semaksimal mungkin penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan profitabilitas sekaligus
memperkuat daya saing (competiveness) perusahaan. Kerja pengetahuan adalah
kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan atau setiap organisasi,
baik organisasi laba (perusahaa atau korporasi) maupun organisasi nirlaba
(seperti kantor-kantor pemerintah atau NGO). Sedangkan peningkatan
produktivitas pekerja pengetahuan (knowledge worker) bermakna bagaimana
memanfaatkan semaksimal mungkin pengetahuan dan kemampuan para pekerja
pengetahuan dalam menjalankan setiap pekerjaan atau tugas yang diberikan
perusahaan kepada mereka.
Cut Zurnali
(2010) mendefinisikan pekerja pengetahuan atau knowledge worker (K-Worker)
sebagai karyawan sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk mendesain,
membangun, menguji, memelihara, dan mengoperasikan infrastuktur dan aplikasi
keorganisasian dengan sentuhan teknologi informasi dan komunikasi sehingga
dapat mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien sekaligus dapat
memberikan kepuasaan bagi para stake holder organisasi tersebut.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Cut Zurnali
tersebut, dapatlah ditarik sebuah kesimpulan bahwa pada era sekarang ini sudah
saatnya sebuah departemen SDM merekrut karyawan-karyawan dengan kualifikasi
knowledge worker agar sebuah organisasi atau perusahaan dapat mencapai
keunggulan kompetitif dalam jangka panjang, sekaligus memberikan keuntungan
kepada para stake holder organisasi tersebut, tidak hanya pada saat ini tapi
juga di masa depan.
3. Pelatihan, Pengembangan
& Penilaian Prestasi
- Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation). Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
- Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and protection). Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.
4. Promosi, Pemindahan dan
Pemisahan
- Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan.
- Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.
- Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup.
- Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.
- Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.
F. MSDM dan Hubungannya dengan Proses Manajemen
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan
terhadap pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja
dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai penarikan, seleksi,
pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi.
(French dalam Soekidjo, 1991) Manajemen
sumber daya manusia adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek “manusia”
atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring,
melatih, memberi penghargaan, dan penilaian. Menurut A.F. Stoner, manajemen
sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan
untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan
berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola
dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua
kegiatan institusi/organisasi. Selanjutnya, MSDM berarti mengatur, mengurus SDM
berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara
optimum. Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu Manajemen (Management
Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan proses-proses
perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan.
Sesuai dengan fungsi MSDM yaitu hal ihwal staffing dan
personalia dalam organisasi, yang mencakup analisis tugas/jabatan, rekrutmen
dan seleksi calon tenaga kerja, orientasi, pelatihan, pemberian imbalan,
penilaian dan pengembangan SDM. Karena sebagian atau seluruh tugas tentang
penempatan personalia yang tepat untuk tugas yang tepat, orientasi, pelatihan,
pemberian imbalan, promosi, pendisiplinan serta penilaian kerja untuk perbaikan
kinerja merupakan tugas setiap manajer maka scope MSDM mencakup seluruh tugas
tentang SDM yang diemban oleh setiap manajer. Dan aspek manajemen serta SDM demikian
strategis dan demikian luasnya, maka MSDM melibatkan banyak aspek, terutama
dengan faktor-faktor lingkungan internal organisasi (kekuatan dan kelemahan)
serta lingkungan eksternal (peluang dan ancaman). Tantangan manajer masa kini
adalah merespons perubahan-perubahan eksternal agar faktor-faktor lingkungan
internal perusahaan menjadi kuat dan kompetitif.
G. Fungsi, Tugas dan Pentingnya
Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM
memiliki fungsi dan tugas sebagai berikut:
1.
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (preparation and selection)
a.
Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan
SDM dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/forecast akan pekerjaan yang
lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu
diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah
kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan
lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga
kerja, dan lain sebagainya.
b.
Rekrutmen tenaga kerja
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau
kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk
memenuhi kebutuhan SDM oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka
analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan dan juga
spesifikasi pekerjaan.
c.
Seleksi tenaga kerja
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga
kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal
yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar
riwayat hidup/Curriculum Vittae (CV) milik pelamar. Kemudian dari CV pelamar
dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal
memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat
terpilih untuk dilakukan ujian tes tertulis, wawancara kerja/interview dan
proses seleksi lainnya.
2.
Pengembangan dan evaluasi karyawan (development and evaluation)
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan
harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu
diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai
dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan
begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai
dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3.
Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (compensation and protection)
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai
secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat
penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada
lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada
dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat
menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu
diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang
sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari
waktu ke waktu.
Mengapa manajemen SDM penting untuk semua manajer?
Mengapa konsep-konsep dan teknik-teknik ini penting bagi
semua manajer?
Barangkali lebih mudah untuk menjawabnya dengan menyebutkan
beberapa kesalahan personil yang tidak ingin dilakukan saat mengatur. Misalnya,
tidak ingin:
Mempekerjaan orang yang salah untuk pekerjaan
tersebut.
Mengalami proses penggantian karyawan yang tinggi.
Orang-orang yang anda andalkan tidak melakukan yang terbaik.
Menghabiskan waktu untuk wawancara yang tidak berguna.
Membuat perusahaan anda dituntut oleh pengadilan karena
tindakan diskriminasi.
Membuat perusahaan anda diawasi oleh pengawas undang-undang
keamanan pekerja federal karena tidak memerhatikan keamanan.
Mengakibatkan sebagian karyawan berpikir bahwa gaji mereka
tidak adil dan tidak sebanding dengan karyawan lainnya didalam organisasi.
Membiarkan kurangnya pelatihan mengakibatkan berkurangnya
efektivitasdivisi anda.
Melakukan praktik pekerja yang tidak adil
H. Tanggung Jawab
Manajemen Sumber Daya Manusia secara Lini dan Staf
Manajer lini adalah seorang manajer yang berhak untuk
mengarahkan pekerjaan bawahan dan bertanggung jawab untuk mencapai sasaran
organisasi. Sebagai contoh pada umumnya adalah para manajer hotel dan para
manajer produksi dan penjualan. Sedangkan manajer staf adalah seorang manajer
yang membantu dan memberikan saran kepada manajer lini. Sebagai contoh pada
umumnya para manajer SDM.
Ilustrasi pembagian tanggung jawab SDM antara lini dan staf
adalah sebagai berikut:
1.
Perekrutan dan seleksi
a.
Lini (penyelia departemen)
Membantu analisis jabatan dengan mendaftarkan tugas-tugas
spesifik dan tanggung jawab dari jabatan yang mau diisi.
Mewawancarai para calon dan mengambil keputusan seleksi
final.
b.
Staf (spesialis personalia)
Mengembangkan rencana personalia yang memperlihatkan
karyawan yang dapat dipromosikan.
Melakukan wawancara penyaringan awal dan mengajukan
calon-calon yang mungkin kepada penyelia departemen.
2. Pelatihan dan pengembangan
a. Lini (penyelia departemen)
Memberikan orientasi kepada karyawan sehubungan dengan
perusahaan dan jabatan, serta menginstruksikan dan melatih karyawan baru.
Menilai kemajuan karir bawahan dan menasihati mereka
sehubungan dengan pilihan karir.
b. Staf (spesialis personalia)
Mengembangkan alat-alat penilaian kinerja dan mempertahankan
catatan-catatan penilaian.
Menyediakan bahan-bahan pelatihan, dokumen-dokumen dan bagan
orientasi.
3. Kompensasi
a. Lini (penyelia departemen)
Memutuskan tentang sifat dan jumlah insentif yang dibayarkan
kepada bawahan.
Memutuskan tentang paket kesejahteraan dan jasa yang harus
dibayar perusahaan.
b. Staf (spesialis personalia)
Melakukan survei gaji untuk menentukan bagaimana
perusahaan-perusahaan lain membayar posisi yang sama dan serupa.
Melayani sebagai sebuah sumber daya dalam menasihatkan
manajemen lini sehubungan dengan insentif keuangan dan alternatif rencana
pembayaran.
4. Hubungan tenaga kerja
a. Lini (penyelia departemen)
Membangun iklim sehari-hari yang saling menghargai dan
saling percaya yang dibutuhkan untuk mempertahankan hubungan manajemen-tenaga
kerja yang sehat.
Secara konsisten menerapkan istilah-istilah tentang
kesepakatan tenaga kerja.
b. Staf (spesialis personalia)
Mendiagnosa sebab-sebab dasar dari ketidakpuasan tenaga
kerja.
Menasihati para manajer dalam bagaimana menangani keluhan
dan membantu semua pihak dalam mencapai persetujuan sehubungan dengan keluhan.
5. Keamanan dan keselamatan
karyawan
a. Lini (penyelia departemen)
Mempersiapkan laporan-laporan peristiwa secara cepat dan
tepat.
Memastikan karyawan akan perlakuan jujur sebagaimana
berhubungan dengan disiplin, pemecatan dan keamanan pekerjaan.
b. Staf (spesialis personalia)
Menasihati manajemen lini sehubungan dengan teknik-teknik
komunikasi yang dapat digunakan untuk mendorong komunikasi ke atas dan ke
bawah.
Secara tepat menyelidiki peristiwa, menganalisis sebab,
membuat ekomendasi untuk menghindari kecelakaan dan mengajukan
formulir-formulir yang perlu bagi keselamatan kerja dan administrasi kesehatan
I, Peran MSDM dalam
Merumuskan dan Melaksanakan Strategi Perusahaan
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah
ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value yang terbaik.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam
merumuskan strategi, yaitu:
1. Mengidentifikasi lingkungan
yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan
untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
2. Melakukan analisis
lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan
misinya.
3. Merumuskan faktor-faktor
ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang
berdasarkan analisis sebelumnya.
4. Menentukan tujuan dan
target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan
mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.
5. Memilih strategi yang
paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang
(Hariadi:2005).
Dalam melaksanakan strategi perusahaan, MSDM juga dapat
memainkan peran penting dalam eksekusi atau implementasi yang berhasil dari
sebuah rencana strategik perusahaan. Sebagai contoh, SDM dewasa ini sangat
terlibat dalam pelaksanaan strategi perampingan dan penstrukturan kembali pada
kebanyakan perusahaan, melalui mencari pekerjaan lain untuk karyawan yang
dilepaskan (outplacing), melembagakan rencana pembayaran kinerja, mengurangi
biaya pemeliharaan kesehatan dan melatih karyawan. Dalam dunia pasar global
yang semakin bersaing, melembagakan praktik SDM yang membangun komitmen
karyawan dapat membantu meningkatkan ketanggapan perusahaan.
J. Pentingnya Sistem Pengukuran bagi Manager SDM Saat Ini
1. Standar Pengukuran
Kebutuhan atas keterukuran diwujudkan dalam beberapa cara.
Pertama, manajer SDM membutuhkan satu set ukuran kinerja kuantitatif (matrics)
yang dapat mereka gunakan untuk menilai kegiatannya. Pengukuran kinerja SDM
membutuhkan lebih dari sekadar standar pengukuran kinerja SDM yang ada saat
ini. Manajemen puncak butuh informasi lebih jauh.
2. Kartu Nilai SDM
Manajemen pada akhirnya menilai fungsi SDM dan inisiatifnya
berdasarkan apakah SDM menciptakan nilai bagi perusahaan di mana “penciptaan
nilai” berarti kontribusi yang terukur dalam mencapai tujuan strategis
perusahaan. Para manajer sering menggunakan kartu nilai SDM untuk mengukur
efektivitas dan efisiensi fungsi SDM dalam menghasilkan perilaku karyawan dan
juga dalam pencapaian tujuan strategis perusahaan. Kartu ini menunjukkan
standar kuantitatif atau “metrik” yang digunakan untuk mengukur aktivitas SDM.
3. Sistem Kerja Kinerja Tinggi
Setiap perusahaan harus mendesain satu set kebijakan SDM dan
praktik-praktik yang masuk akal untuk strategi dan situasi perusahaan itu
sendiri. Penelitian menunjukkan sistem SDM pada perusahaan berkinerja tinggi
memang memiliki banyak kesamaan, dan mereka berbeda secara terukur dari
perusahaan berkinerja rendah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum permulaan abad ke-20 manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan sekehendak oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain. Pendekatannya Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan pendekatan mekanis, pendekatan paternalisme, dan, pendekatan system social. Tahap pelaksanaannya yaitu recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan development (pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan tenaga kerja, dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia dalam organisasi, meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum permulaan abad ke-20 manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan sekehendak oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain. Pendekatannya Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan pendekatan mekanis, pendekatan paternalisme, dan, pendekatan system social. Tahap pelaksanaannya yaitu recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan development (pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan tenaga kerja, dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia dalam organisasi, meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.
B.
Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh Mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh Mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.
DAFTAR
PUSTAKA
Manullang.M. Dasar-Dasar
Manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2005.
Siagian, Sondang P. (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan
ketiga belas, Bumi Aksara, Jakarta.
Farida.
2010. Diunduh dari: http:
//faridanoviana.blog.perbanas.ac.id pada tanggal 7 oktober 2012
TUGAS
Manajemen
Suber Daya Manusia

Maklah
Individu
MSDM dan Peran Strategi MSDM
DISUSUN OLEH
Nama Mus Mulyady
Nim 1301120713
ILMU
ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2014
titip makalah ku gan
BalasHapushttp://www.aminmaulani.ga/2016/09/makalah-msdm-hubungan-manusia.html