MAKALAH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Beberapa waktu belakangan ini dunia pengelolaan
sumber daya manusia di Indonesia sedang dilanda oleh demam kompetensi. Banyak perusahaan
berlomba-lomba untuk menciptakan model yang cocok bagi perusahaan atau
organisasi tempat mereka bekerja dan menyesuaikan praktek-praktek pengelolaan
sumber daya manusia yang ada di organisasinya. Belakangan ini banyak perusahaan
juga berusaha untuk dapat menciptakan model kompetensi yang dapat digunakan
sebagai salah satu alat pengembangan sumber daya manusia.
B. Rumusan Penulisan
Dalam rumusan makalah ini penulis
akan membahas beberapa hal
1. Bagaimanakah Pengertian kompetensi?
2. Bagaimanakah Kompetensi Manajerial?
3. Bagaimanakah Kompetensi Akademik?
BAB II
PEMBAHASAAN
“KOMPETENSI MANAJERIAL dan AKADEMIK”
A. Pengertian Kompetensi
Kompetensi adalah pengakuan kecakapan dan kemampuan kerja untuk
menghasilkan suatu produk yang mempunyai kualitas sesuai dengan baku mutu.
Kecakapan dan kemampuan kerja tersebut akan memperoleh pengakuan dari
masyarakat terinstitusi yang meliputi masyarakat pengguna termasuk industri,
organisasi profesi, dan ilmu lain yang terkait serta asosiasi keluarga alumni.
B.
Kompetensi Manajerial
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengukur
kompetensi manajerial tetapi yang paling popular adalah dengan menggunakan
metodeassessment center. Metode ini mengukur kompetensi manajerial
dengan menempatkan diri seseorang didalam suatu situasi kritis untuk kemudian
perilaku yang muncul dilihat dan dinilai.
Sebenarnya
cara ini sudah digunakan pada saat perang dunia kedua oleh militer untuk mencari
orang-orang
yang cocok menjadi perwira, terutama di angkatan bersenjata Jerman dan Inggris.
Hal ini dirasakan perlu dilakukan karena untuk menjadi perwira militer tidak
hanya diperlukan keberanian dan keterampilan menggunakan senjata militer,
tetapi kemampuan mengatur strategi, mengelola anak buah, komunikasi, dan
kemampuan pendukung lainnya. Mereka menemukan bahwa seorang sersan senior punya
karakter pemberani dan berprestasi, kemudian kriteria-kriteria tersebut
digunakan untuk menyeleksi para calon perwira. Cara ini kemudian diadaptasikan
pula ke dalam dunia bisnis.
v Kepemimpinan Tim (Team
Leadrship)
Menunjukkan keinginan untuk mengambil peran sebagai pemimpin kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan tim tidak harus selalu memiliki kewenangan
formal namun ditujukan untuk mencapai produktivittas tim, bukan sekedar kebersamaan.
Menunjukkan keinginan untuk mengambil peran sebagai pemimpin kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan tim tidak harus selalu memiliki kewenangan
formal namun ditujukan untuk mencapai produktivittas tim, bukan sekedar kebersamaan.
1. Menyampaikan dan menekan arah kerja tim kepada seluruh anggota dengan cara menyusun tujuan, membagi tugas, serta mengontrol kerja kelompok
2. Memastikan kelompok telah mendapat informasi yang diperlukan dengan memberikan alasan pengambilan suatu keputusan untuk membuat orang mendukungnya
3. Memperlakukan seluruh anggota kelompok secara adil dengan jalan menggunakan wewenang dan kekuasaan formal secara adil.
4. Meningkatkan semangat kerja tim dengan menggunakan pendekatan yang sistematik.
5. Menyampaikan dan mengkomunikasikan visi yang harus dicapai.
Biasanya ketika menyusun model kompetensi, suatu organisasi mensyaratkan skala tertentu yang harus dimiliki apabila seseorang berada di suatu jabatan atau jenjang tertentu.
1. Assement kompetensi manajerial dengan mengunakan metode simulasi
Ada beberapa metode simulasi yang umum digunakan di dalam assessment, antara lain: metode one on one, leaderless discussion, business presentation, business simulation dan in basket exercise. Pada intinya dalam setiap simulasi yang digunakan, assessor menempatkan assessee dalam suatu situasi kritis yang mirip dengan sesungguhnya, dimana assessee harus mengambil keputusan untuk melakukan suatu tindakan. Kemudian respon yang ditampilkan oleh assessee diukur dan dibandingkan dengan kompetensi yang diinginkan. Berdasarkan hasil tersebut, tim assessor melakukan penilaian (judgment) untuk melakukan kompetensi yang dimiliki oleh assessee.
Ada beberapa metode simulasi yang umum digunakan di dalam assessment, antara lain: metode one on one, leaderless discussion, business presentation, business simulation dan in basket exercise. Pada intinya dalam setiap simulasi yang digunakan, assessor menempatkan assessee dalam suatu situasi kritis yang mirip dengan sesungguhnya, dimana assessee harus mengambil keputusan untuk melakukan suatu tindakan. Kemudian respon yang ditampilkan oleh assessee diukur dan dibandingkan dengan kompetensi yang diinginkan. Berdasarkan hasil tersebut, tim assessor melakukan penilaian (judgment) untuk melakukan kompetensi yang dimiliki oleh assessee.
· One on One
Metode ini mengukur kompetensi manajerial assessee dengan menempatkan assessee ke dalam situasi kritis dimana ia harus menghadapi seorang bawahan yang bermasalah (diperankan oleh role player terlatih) dan ia harus mengatasi masalah tersebut.
Metode ini mengukur kompetensi manajerial assessee dengan menempatkan assessee ke dalam situasi kritis dimana ia harus menghadapi seorang bawahan yang bermasalah (diperankan oleh role player terlatih) dan ia harus mengatasi masalah tersebut.
· Leaderless Discussion
Berbeda dengan metode yang sebelumnya, metode leaderless discussion digunakan untuk mengukur kompetensi team leadership. Pada metode ini, beberapa assessee ditaruh dalam suatu grup dan diberi masalah untuk dipecahkan bersama-sama tetapi didalam suatu proses tersebut tidak dapat seorang pemimpin diskusi dan pengarahan, dengan kata lain proses tersebut dibuarkan berjalan secara alami. Bagaimana setiap assessee bereaksi di dalam proses pemecahan masalah di dalam tim tersebut akan digunakan sebagai dasar
untuk melakukan pengukuran.
Berbeda dengan metode yang sebelumnya, metode leaderless discussion digunakan untuk mengukur kompetensi team leadership. Pada metode ini, beberapa assessee ditaruh dalam suatu grup dan diberi masalah untuk dipecahkan bersama-sama tetapi didalam suatu proses tersebut tidak dapat seorang pemimpin diskusi dan pengarahan, dengan kata lain proses tersebut dibuarkan berjalan secara alami. Bagaimana setiap assessee bereaksi di dalam proses pemecahan masalah di dalam tim tersebut akan digunakan sebagai dasar
untuk melakukan pengukuran.
· Business Simulatio
Untuk kompetensi yang bersifat strategis dan
Untuk kompetensi yang bersifat strategis dan
seperti planning dan strategic
thinking metode yang digunakan adalah business simulation. Pada metode ini,
assessee dimasukan kedalam suatu situasi dimana ia diberi sekumpulan data dan
sasaran suatu organisasi untuk kemudian assessee harus merancang suatu
perencanaan bisnis untuk mencapai sasaran yang ada di dalam stimulasi tersebut.
Bagaimana proses perencanaan yang dilakukan serta hasil dari simulasi ini
dijadikan data untuk menilai kompetensi yang dimiliki oleh assessee.
· In Basket Exercise
Metode ini digunakan untuk mengukur seseorang didalam kompetensi work management, planning, delegating, managing time. Dan beberapa kompetensi lainnya. Pada metode ini seseorang diberikan memo, surat, notes telepon tentang masalah sehari-hari yang dihadapi oleh seorang manager kemudian assessor mengamati respon tertulis
assessee terhadap semua masalah tersebut. Data inilah yang akan dijadikan dasar penilaian oleh assessor.
Metode ini digunakan untuk mengukur seseorang didalam kompetensi work management, planning, delegating, managing time. Dan beberapa kompetensi lainnya. Pada metode ini seseorang diberikan memo, surat, notes telepon tentang masalah sehari-hari yang dihadapi oleh seorang manager kemudian assessor mengamati respon tertulis
assessee terhadap semua masalah tersebut. Data inilah yang akan dijadikan dasar penilaian oleh assessor.
· Business Presentation
Metode business presentation digunakan untuk mengukur kompetensi communication, influencing others, dan beberapa lainnya. Dalam metode ini assessee diminta untuk melakukan suatu presentasi tentang suatu topik yang telah ditentukan untuk kemudian prosesnya dinilai dengan menggunakan check list yang telah dirancang sesuai dengan kompetensi yang akan diukur.
Dalam suatu program pengukuran kompetensi manajerial biasanya menggunakan paling sedikit dua metode yang disebutkan diatas dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka semakin banyak metode yang digunakan akan semakin baik.
Metode business presentation digunakan untuk mengukur kompetensi communication, influencing others, dan beberapa lainnya. Dalam metode ini assessee diminta untuk melakukan suatu presentasi tentang suatu topik yang telah ditentukan untuk kemudian prosesnya dinilai dengan menggunakan check list yang telah dirancang sesuai dengan kompetensi yang akan diukur.
Dalam suatu program pengukuran kompetensi manajerial biasanya menggunakan paling sedikit dua metode yang disebutkan diatas dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka semakin banyak metode yang digunakan akan semakin baik.
C. Kompetensi Akademik
a. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecendrungan
perkembangan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
b. Memahami konsep, prinsip,
teori/teknologi, karakterisitik, dan kecendrungan perkembangan proses
pembelajaran/bimbingan tiap pengembangan TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
c. Membimbing guru menyusun silabus tiap bidang pengembangan di TK/RA atau
mata pelajaran di SD/MI berlandaskan standar isi, standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP
d. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/ teknik
pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
e. Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk
tiap bidang pengembangan di TK/RA atau tiap mata pelajaran di SD/MI
f. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran /bimbingan (di
kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa
tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sd/ma
g. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan, dan menggunakan
media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan
di TK atau mata pelajaran di SD/MI
h. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk
pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di
SD/MI.
Akademik selalu memainkan peranan
sentral,apakah sebagai konservator nilai-nilai dominan yang berlalu ataukah
sebagi sumber nilai-nilai baru bagi dinamika masyarakat.Ada masanya dunia
akademik dijadikan koservator nilai-nilai tertentu dari suatu sistem kekuasaan
Program supervisi Manajerial dan
Akademik
program supervisi manajerial
mengacu kepada program menilai dan program membina bidang manajerial.
Bidang-bidangnya dapat dilihat pada kompetensi pengawas sekolah. Program
supervisi akademik mengacu kepada program menilai dan program membina bidang
akademik. Bidang-bidangnya dapat dilihat pada kompetensi pengawas sekolah.
Menyusun program supervisi manajerial dan akademik diawali dengan meneliti
hal-hal yang akan dinilai dan dibina dalam dimensi kompetensi manajerial dan
akademik. Hal itu dilakukan oleh pengawas secara individu atau secara kelompok.
Jika hal yang akan dinilai dan dibina itu telah ditemukan, pengawas sekolah
dapat mengkajinya dalam skala prioritas untuk satu tahun dan untuk satu semester.
Hal yang menjadi prioritas tahun ini dituangkan ke dalam program dengan
mengikuti langkah-langkah penyusunan program pada bagian selanjutnya. Kemudian
ditetapkan format program yang akan digunakan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
kompetensi
adalah sekelompok perilaku, pengetahuan, keterampilan dan motivasi yang
berperan besar dalam kesuksesan melaksanakan suatu pekerjaan, tugas, atau peran
tertentu.
Dalam suatu program pengukuran kompetensi manajerial biasanya menggunakan paling sedikit dua metode yang disebutkan diatas dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka semakin banyak metode yang digunakan akan semakin baik.
Dalam suatu program pengukuran kompetensi manajerial biasanya menggunakan paling sedikit dua metode yang disebutkan diatas dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka semakin banyak metode yang digunakan akan semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Daft,Richard. 1ggg. Manajemen. Jakarta: Erlangga
Tilaar.1gg2. Manajemen Pendidikan
Nasional. Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar