Senin, 20 April 2015

MAKALAH ADM PEMBANGGUNAN



MAKALAH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN 
 

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Beberapa waktu belakangan ini dunia pengelolaan sumber daya manusia di Indonesia sedang dilanda oleh demam kompetensi. Banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menciptakan model yang cocok bagi perusahaan atau organisasi tempat mereka bekerja dan menyesuaikan praktek-praktek pengelolaan sumber daya manusia yang ada di organisasinya. Belakangan ini banyak perusahaan juga berusaha untuk dapat menciptakan model kompetensi yang dapat digunakan sebagai salah satu alat pengembangan sumber daya manusia.


B.  Rumusan Penulisan
Dalam rumusan makalah ini penulis akan membahas beberapa hal
1. Bagaimanakah Pengertian kompetensi?
2. Bagaimanakah Kompetensi Manajerial?
3. Bagaimanakah Kompetensi Akademik?























BAB II
PEMBAHASAAN
KOMPETENSI MANAJERIAL dan AKADEMIK

A.  Pengertian Kompetensi
Kompetensi adalah pengakuan kecakapan dan kemampuan kerja untuk menghasilkan suatu produk yang mempunyai kualitas sesuai dengan baku mutu. Kecakapan dan kemampuan kerja tersebut akan memperoleh pengakuan dari masyarakat terinstitusi yang meliputi masyarakat pengguna termasuk industri, organisasi profesi, dan ilmu lain yang terkait serta asosiasi keluarga alumni.

B.  Kompetensi Manajerial
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengukur kompetensi manajerial tetapi yang paling popular adalah dengan menggunakan metodeassessment center. Metode ini mengukur kompetensi manajerial dengan menempatkan diri seseorang didalam suatu situasi kritis untuk kemudian perilaku yang muncul dilihat dan dinilai.

       Sebenarnya cara ini sudah digunakan pada saat perang dunia kedua oleh militer untuk mencari
orang-orang yang cocok menjadi perwira, terutama di angkatan bersenjata Jerman dan Inggris. Hal ini dirasakan perlu dilakukan karena untuk menjadi perwira militer tidak hanya diperlukan keberanian dan keterampilan menggunakan senjata militer, tetapi kemampuan mengatur strategi, mengelola anak buah, komunikasi, dan kemampuan pendukung lainnya. Mereka menemukan bahwa seorang sersan senior punya karakter pemberani dan berprestasi, kemudian kriteria-kriteria tersebut digunakan untuk menyeleksi para calon perwira. Cara ini kemudian diadaptasikan pula ke dalam dunia bisnis.


Kepemimpinan Tim   (Team Leadrship)
      Menunjukkan keinginan untuk mengambil peran sebagai pemimpin kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan tim tidak harus selalu memiliki  kewenangan
formal namun ditujukan untuk mencapai produktivittas tim, bukan
sekedar kebersamaan.
 
1. Menyampaikan dan menekan arah kerja tim kepada seluruh anggota dengan cara menyusun tujuan, membagi tugas, serta      mengontrol      kerja    kelompok

2. Memastikan kelompok telah mendapat informasi yang diperlukan dengan memberikan alasan pengambilan suatu keputusan untuk membuat orang mendukungnya

3. Memperlakukan seluruh anggota kelompok secara adil dengan jalan menggunakan wewenang dan kekuasaan formal secara   adil.

4. Meningkatkan semangat kerja tim dengan menggunakan pendekatan yang sistematik.

5. Menyampaikan dan mengkomunikasikan visi yang harus dicapai.

Biasanya ketika menyusun model kompetensi, suatu organisasi mensyaratkan skala tertentu yang harus dimiliki apabila seseorang berada di suatu jabatan atau jenjang tertentu.

1.      Assement kompetensi manajerial dengan mengunakan metode simulasi
         Ada beberapa metode simulasi yang umum digunakan di dalam assessment, antara lain: metode one on one, leaderless discussion, business presentation, business simulation dan in basket exercise. Pada intinya dalam setiap simulasi yang digunakan, assessor menempatkan assessee dalam suatu situasi kritis yang mirip dengan sesungguhnya, dimana assessee harus mengambil keputusan untuk melakukan suatu tindakan. Kemudian respon yang ditampilkan oleh assessee diukur dan dibandingkan dengan kompetensi yang diinginkan. Berdasarkan hasil tersebut, tim assessor melakukan penilaian (judgment) untuk melakukan kompetensi yang dimiliki oleh assessee.


· One on One
     Metode ini mengukur kompetensi manajerial assessee dengan menempatkan assessee ke dalam situasi kritis dimana ia harus menghadapi seorang bawahan yang bermasalah (diperankan oleh role player terlatih) dan ia harus mengatasi masalah tersebut.


· Leaderless Discussion
     Berbeda dengan metode yang sebelumnya, metode leaderless discussion digunakan untuk mengukur kompetensi team leadership. Pada metode ini, beberapa assessee ditaruh dalam suatu grup dan diberi masalah untuk dipecahkan bersama-sama tetapi didalam suatu proses tersebut tidak dapat seorang pemimpin diskusi dan pengarahan, dengan kata lain proses tersebut dibuarkan berjalan secara alami. Bagaimana setiap assessee bereaksi di dalam proses pemecahan masalah di dalam tim tersebut akan digunakan sebagai   dasar
untuk   melakukan pengukuran.


· Business Simulatio
    Untuk kompetensi yang bersifat strategis dan
seperti planning dan strategic thinking metode yang digunakan adalah business simulation. Pada metode ini, assessee dimasukan kedalam suatu situasi dimana ia diberi sekumpulan data dan sasaran suatu organisasi untuk kemudian assessee harus merancang suatu perencanaan bisnis untuk mencapai sasaran yang ada di dalam stimulasi tersebut. Bagaimana proses perencanaan yang dilakukan serta hasil dari simulasi ini dijadikan data untuk menilai kompetensi yang dimiliki oleh assessee.


· In Basket Exercise
     Metode ini digunakan untuk mengukur seseorang didalam kompetensi work management, planning, delegating, managing time. Dan beberapa kompetensi lainnya. Pada metode ini seseorang diberikan memo, surat, notes telepon tentang masalah sehari-hari yang dihadapi oleh seorang manager kemudian assessor mengamati respon tertulis
assessee terhadap semua masalah tersebut. Data inilah yang akan dijadikan dasar penilaian oleh    assessor.


· Business Presentation
     Metode business presentation digunakan untuk mengukur kompetensi communication, influencing others, dan beberapa lainnya. Dalam metode ini assessee diminta untuk melakukan suatu presentasi tentang suatu topik yang telah ditentukan untuk kemudian prosesnya dinilai dengan menggunakan check list yang telah dirancang sesuai dengan kompetensi yang akan diukur.
Dalam suatu program pengukuran kompetensi manajerial biasanya menggunakan paling sedikit dua metode yang disebutkan diatas dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka semakin banyak metode yang digunakan akan semakin baik. 

C.  Kompetensi Akademik

a.  Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecendrungan perkembangan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
b.  Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakterisitik, dan kecendrungan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap pengembangan TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
c.  Membimbing guru menyusun silabus tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI berlandaskan standar isi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP
d.  Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/ teknik pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
e.  Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang pengembangan di TK/RA atau tiap mata pelajaran di SD/MI
f.  Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran /bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di sd/ma
g.  Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan, dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di TK atau mata pelajaran di SD/MI
h.  Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI.
Akademik selalu memainkan peranan sentral,apakah sebagai konservator nilai-nilai dominan yang berlalu ataukah sebagi sumber nilai-nilai baru bagi dinamika masyarakat.Ada masanya dunia akademik dijadikan koservator nilai-nilai tertentu dari suatu sistem kekuasaan


Program supervisi Manajerial dan Akademik
program supervisi manajerial mengacu kepada program menilai dan program membina bidang manajerial. Bidang-bidangnya dapat dilihat pada kompetensi pengawas sekolah. Program supervisi akademik mengacu kepada program menilai dan program membina bidang akademik. Bidang-bidangnya dapat dilihat pada kompetensi pengawas sekolah.
Menyusun program supervisi manajerial dan akademik diawali dengan meneliti hal-hal yang akan dinilai dan dibina dalam dimensi kompetensi manajerial dan akademik. Hal itu dilakukan oleh pengawas secara individu atau secara kelompok. Jika hal yang akan dinilai dan dibina itu telah ditemukan, pengawas sekolah dapat mengkajinya dalam skala prioritas untuk satu tahun dan untuk satu semester. Hal yang menjadi prioritas tahun ini dituangkan ke dalam program dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan program pada bagian selanjutnya. Kemudian ditetapkan format program yang akan digunakan.

































BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

kompetensi adalah sekelompok perilaku, pengetahuan, keterampilan dan motivasi yang berperan besar dalam kesuksesan melaksanakan suatu pekerjaan, tugas, atau peran tertentu.
Dalam suatu program pengukuran kompetensi manajerial biasanya menggunakan paling sedikit dua metode yang disebutkan diatas dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka semakin banyak metode yang digunakan akan semakin baik.





































DAFTAR PUSTAKA

Daft,Richard. 1ggg. Manajemen. Jakarta: Erlangga
Tilaar.1gg2. Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar